Muatan Lokal

Bahasa Daerah ( Bahasa Jawa)

1. Latar Belakang

Bangsa Indonesia memiliki bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia. Bangsa Indonesia juga memiliki bahsa daerah yang banyak jumlahnya. Hampir setiap daerah memiliki bahasa daerahyang berfungsi sebagai alat komunikasi antar anggota masyarakat dan ciri khas daerah tersebut. Demikian juga denga provinsi Jawa Timur, bahasa daerah sebagai salh satu ciri kearifan lokal dan sarana komunikasi antar anggota masyarakat. Bahasa daerah sarat dengan nilai-nilai budi pekerti dan tatakrama yang memberikan sumbangan terhadap pembentukan karakter bangsa.

Pembelajaran muatan lokal bahasa daerah diarahkan supaya peserta didik memiliki kemampuan dan keterampilan berkomunikasi menggunakan bahsa tersebut dengan baik dan benar, secara lisan maupun tulis serta menumbuhkembangkan apresiasi terhadap hasil karya sastra dan budaya daerah. Oleh karena itu pembelajaran bahasa daerah sebagai muatan lokal perlu dituangkan dalam kurikulum.

2. KI  Bahasa Daerah ( Bahasa Jawa)

Kompetensi Inti

Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu. Runtutan Kompetensi Inti menggunakan notasi sebagai berikut :

  • Kompetensi Inti – 1 (KI-1) untuk Kompetensi Inti sikap Spiritual)
  • Kompetensi Inti – 2 (KI-2) untuk Kompetensi Inti sikap Sosial)
  • Kompetensi Inti – 3 (KI-3) untuk Kompetensi Inti sikap Pengetahuan)
  • Kompetensi Inti – 4 (KI-4) untuk Kompetensi Inti sikap Keterampilan)

Kompetensi Inti Kelas X

  1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
  2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, gotong royong, kerja sama, toleran santun responsif dan pro aktif dan menunjukkan sikap sebagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif  dengan lingkungan soaial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
  3. Memahami, menerapakan, menganalisispengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa  ingin tahu tentang ilmu pengetahuan teknologi, seni, budaya dan humanioradengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,dan peradapan terkait penyebab fenomenadan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
  4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret danranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.